CUACA TIDAK MENENTU, HARGA CABAI DAN SAYUR MELEJIT: BEGINI TANGGAPAN WARGA

 CUACA TIDAK MENENTU, HARGA CABAI DAN SAYUR MELEJIT: BEGINI TANGGAPAN WARGA

Evi alfai rouziyah (3421132) 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca tidak menentu dan cuaca ekstrem saat ini disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul sepanjang tahun. Awan Cumulonimbus terjadi setiap hari, tapi akan meningkat selama pancaroba. Akibatnya hasil panen petani lebih cepat rusak sehingga petani mengalami kerugian yang cukup banyak. Kemudian, petani memilih untuk menaikkan harga hasil panennya tersebut. Seperti harga cabai yang mengalami lonjakan harga, yang awalnya Rp. 20.000/kg sekarang menjadi Rp. 100.000/kg, bawang merah yang awalnya Rp. 25.000/kg menjadi Rp. 60.000/kg, dan lain sebagainya. 

Akibat lain yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem ini adalah kondisi kesehatan manusia juga kerap menurun. Sehingga banyak yang mengeluhkan badannya ngedrop. Pedagang kecil pun mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok dan sayur mayur ini. Menurut penuturan istikharoh pedagang lauk pauk di desa ambowetan, ia menjadi sangat kesusahan untuk mematok harga jualannya karena lokasi jualannya yang dikampung, itu menjadi sulit jika ingin menaikkan harga yang besar.

Sama halnya dengan naylil ibu rumah tangga yang juga mengeluhkan kenaikan harga sayur mayur dan kondisinya pun tidak fresh seperti biasanya, banyak sekali sayur yang rusak tetap dijual karena stok barang yang bagus berkurang. Akibatnya para pedagang sayur tetap menjual barang yang rusak. Seperti penuturan ruwaedah selaku pedagang sayur di pasar sruwet desa pagergunung, kecamatan ulujami kabupaten pemalang. Mencari sayur yang fresh sekarang sangat susah, dari petaninya sendiri adanya persediaan barang-barang yang rusak, kalaupun ada yang bagus harganya sangat mahal. 

Ada pula penuturan dari sunair petani bawang merah dan cabai juga mengeluhkan keadaan saat ini, menurutnya cuaca saat ini sangat berpengaruh terhadap cabai dan bawang yang ditanamnya. Ia membeli obat untuk penyuburan tanamannya dengan harga yang mahal pun tetap gagal panen dan tidak sesuai harapannya. Alhasil ia memutuskan untuk tetap menawarkan panenannya yang gagal kepada para pedagang di pasar, namun dengan harga yang murah. Kerugiannya itu sempat membuat ia stress dan jatuh sakit. Pasalnya, baru sekarang ia mengalami gagal panen yang sangat parah. 

“ akhir-akhir ini sering terjadi hujan angin, akibatnya tanaman padi saya ambruk sehingga panennya kurang maksimal dan harga padinya juga jadi murah. Selain hujan angina juga sawah saya sering dimakan oleh burung emprit. “ tutur mahmudi . Ia juga mengharapkan bantuan pemerintah berupa jaring untuk menangkal burung emprit tersebut. Dan semoga cuaca kembali stabil sehingga tidak ada lagi pedagang, petani dan ibu rumah tangga yang mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok dan sayur mayur. 

Komentar